91 research outputs found

    Minat Mahasiswa Prodi Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Unesa Terhadap Pekerjaan Profesi Guru Vokasi

    Get PDF
    Minat merupakan salah satu faktor psikologis manusia yang sangat penting untuk kemajuan manusia dan keberhasilan pada diri seseorang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui minat, faktor internal, dan faktor eksternal dalam memilih pekerjaan profesi guru vokasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif jenis deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian ini sebanyak 246 mahasiswa dan peneliti mengambil sampel sebanyak 50 persen dari populasi atau 123 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yaitu analisis deskriptif dengan menggunakan tabel frekuensi. Berdasarkan hasil penelitian tingkat minat Mahasiswa Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik UNESA pada variabel minat menjadi guru vokasi berada dikategori sedang sebanyak 62 mahasiswa (50%), pada variabel faktor internal berada dikategori tinggi sebanyak 83 mahasiswa (67%), dan pada variabel faktor internal berada dikategori sedang sebanyak 79 mahasiswa (64%). dari pengaruhnya di dapatkan bahwa faktor internal terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap minat menjadi guru vokasi Mahasiswa S1 Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik UNESA  bahwa t hitung > t tabel (12,47 > 1,65754). Dan pada faktor eksternal terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap minat menjadi guru vokasi Mahasiswa S1 PRODI Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik UNESA t hitung (10,158) > t tabel (1,658). Selanjutnya Terdapat pengaruh positif dan signifikan faktor internal dan faktor eksternal secara bersama-sama terhadap minat menjadi guru vokasi dengan sumbangan relatif faktor internal sebesar 73,19% dan sumbangan efektif sebesar 42,37%. Sumbangan relatif faktor eksternal sebesar 26,81% dan sumbangan efektif sebesar 15,53%. Kata kunci: Minat, Faktor Internal, Faktor Eksterna

    PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STAD PADA MATA PELAJARAN KDTM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI TPM 4 SMK NEGERI 7 SURABAYA

    Get PDF
    Abstrak Hasil data yang diperoleh di SMKN 7 Surabaya pada kelas XI TPM 4 tahun ajaran 2012/2013, guru masih menggunakan model pembelajaran konvensional.  Hal ini mengakibatkan hasil belajar siswa menjadi rendah, terbukti nilai siswa pada mata pelajaran KDTM belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal, dari 32 siswa hanya 10 siswa atau sebesar 31,25%. Peneliti mencoba melakukan penerapan model pembelajaran Student Teams Achievement Divisions yang dikembangkan oleh John Hopkin University yang terdiri dari 5 komponen utama, yaitu : presentasi kelas, kerja tim, kuis, skor perbaikan individual, dan penghargaan tim. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas  (Classroom Action Research) dalam penerapan ini menggunakan 2 siklus. Data hasil penelitian ini dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian dengan menggunakan model pembelajaran tipe  STAD untuk aktivitas kelompok mengalami peningkatan sebesar 90,47%, masuk pada kriteria prosentase sangat baik. Aktvitas siswa mengalami peningkatan sebesar 89,33%, masuk kriteria prosentase sangat baik. Hasil belajar setelah menggunakan Model pembelajaran  STAD mengalami peningkatan jumlah ketuntasan klasikal sebesar 100% dengan nilai rata-rata 82,6, dengan jumlah keseluruhan siswa 25 siswa. Model pembelajaran STAD mendapatkan respon yang positif dari siswa dengan nilai prosentase sebesar 84,06%. Hambatan penggunaan model pembelajaran STAD adalah terbatasnya ruangan dan kurang terbiasanya siswa untuk bekerja secara kelompok. Kata kunci  : Model pembelajaran Kooperatif, Model Student Teams Achievement Divisions,  Penelitian          Tindakan kelas.  Abstract Results the data obtained in SMKN 7 Surabaya XI TPM 4 academic year 2012/2013, teachers are still using conventional learning model. This resulted in student learning outcomes to be low, as evidenced by the value KDTM on subjects students have not reached Minimum Compelete Criterion, of the 32 students only 10 students or of 31,25%. Researchers try to do focussed learning Student Teams Achievement Divisions developed by John Hopkins’ University that consists of five main components, namely: team work, class presentations, quizzes, score an individual improvement, and team awards. This type of research is Research Action class (Penelitian Tindakan Kelas) in this application use 2 cycle. This research Data analyzed by qualitative descriptive method. Research results by using a model of learning type STAD for activity groups experienced an increase of 90,47%, the percentage of criteria very well. Student activity experienced an increase of 89,33%, enter percentage criteria very well. Learning outcomes after using the Model of learning has increased the number of ketuntasan STAD classical by 100% with an average rating of 82.6, with the total number of students 25 students. Model learning positive response STAD of percentage values for students with 84,06%. Barriers to the use of the learning model is limited and STAD less terbiasanya students to work in groups. Key words  : Cooperative Learning Model, the Model Student Teams Achievement Divisions, Research   Action class

    IDENTIFIKASI KELAYAKAN FASILITAS BENGKEL PRAKTIK BUBUT DI SMK ANTARTIKA 1 SIDOARJO

    Get PDF
    Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan fasilitas prasarana praktik bengkel pemesinan di SMK Antartika 1 Sidoarjo. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Obyek penelitian adalah bengkel pemesinan SMK Antartika 1 Sidoarjo khususnya ditinjau dari gedung bengkel pemesinan meliputi Area Kerja Mesin Bubut, Sub Ruang Instruktur dan Ruang Simpan, Toilet, Tempat Cuci Tangan, dan Instalasi Listrik. Teknik pengumpulan data menggunakan yang digunakan peneliti yaitu metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Responden yang diambil adalah Kepala Jurusan Teknik Pemesinan, Kepala Bengkel Bubut, dan Guru Teknik Mesin. Variabel yang akan diteliti peneliti yaitu mengenai tingkat kelayakan seluruh sarana dan prasarana praktik seperti, peralatan praktik, bahan praktik, serta  perlengkapan pendukung lainnya yang terdapat di bengkel praktik Bubut SMK Antartika 1 Sidoarjo. Instrumen Penelitian menggunakan checklist dengan skala penilaian model Skala Likert dengan menggunakan Variabel Sarana Bengkel Bubut dan Prasarana Bengkel Bubut. Data sarana dan prasarana yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan Kelayakan dalam penelitian yang dimaksud mengacu pada Permendiknas RI Nomor 40 Tahun 2008 tentang Standar Sarana dan Prasarana untuk SMK/MAK, Permendikbud Nomor 34 Tahun 2018 Tentang Standar Nasional Pendidikan dan Instrumen Verifikasi SMK Penyelenggara Ujian Praktik Kejuruan yang diterbitkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Kesimpulan yang dapat penulis ambil dari hasil penelitian ini menunjukan bahwa tingkat ketercapaian ditinjau dari Area kerja bengkel bubut 80%, Perabot 0%, Peralatan 91%, Media pembelajaran 100%, dan Perlengkapan pendukung 75%. Dalam hal ini maka total keseluruhan persentase kelayakan bengkel praktik bubut SMK Antartika 1 Sidoarjo mencapai 69,2% (Layak). Kata Kunci : Kelayakan Fasilitas Bengkel, Bengkel Praktikum Bubu

    PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MEKATRONIKA BERBASIS KOMPUTER POKOK BAHASAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER BERORIENTASI PADA PEMBELAJARAN LANGSUNG

    Get PDF
    Abstrak Salah satu pokok bahasan pada mata kuliah mekatronika yaitu programmable logic controller (PLC). Kondisi era modern seperti sekarang ini, penggunaan programmable logic controller (PLC) pada teknologi kontrol semakin meluas, mulai dari menggerakan motor pompa, motor konveyor, penggiling, sampai sistem alat yang bersifat masal. Materi PLC merupakan materi yang banyak dikeluhkan oleh mahasiswa Jurusan Teknik Mesin FT-Unesa. Hal ini dikarenakan minimnya perangkat pembelajaran yang digunakan sehingga pembelajaran menjadi kurang kondusif dan menjadi pasif. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran mekatronika berbasis komputer pokok bahasan programmable logic controller berorientasi pembelajaran langsung pada mahasiswa Jurusan Teknik Mesin FT Unesa. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap I, pengembangan perangkat pembelajaran mengacu rancangan 4D model dari Thiagarajan (1974); Tahap II, ujicoba pembelajaran di kelas menggunakan rancangan one group pretest-posttest design. Temuan penelitian: (1) skor rata-rata penilaian perangkat pembelajaran sebesar 3,32 (cukup baik); (2) skor rata-rata keterlaksanaan pembelajaran pada ujicoba I sebesar 3,59 (baik) dan ujicoba II sebesar 3,70 (baik); (3) hasil belajar mahasiswa aspek kognitif maupun psikomotorik telah mencapai ketuntasan secara individual maupun klasikal; (4) mahasiswa menunjukan respon positif tehadap pembelajaran dengan menyatakan tertarik, senang, dan termotivasi untuk mengikuti perkuliahan mekatronika; aktivitas mahasiswa yang paling dominan yaitu berdiskusi/praktek yang relevan dengan KBM yakni pada ujicoba I sebesar 36,46% dan pada ujicoba II sebesar 38,19%. Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran yang dikembangkan layak untuk digunakan dalam perkuliahan mekatronika. Implementasi perangkat pembelajaran mekatronika berbasis komputer pokok bahasan PLC dapat meningkatkan kualitas kualitas proses belajar mengajar, karena mahasiswa menunjukan respon positif, keterlaksanaan pembelajaran termasuk kategori baik dan hasil belajar mahasiswa aspek kognitif maupun psikomotorik telah mencapai ketuntasan secara individual maupun klasikal. Kata Kunci: pengembangan, pembelajaran, mekatronika, computer, plc. Abstract One subject in the mechatronics courses programmable logic controller (PLC). Conditions like today's modern era, the use of programmable logic controller (PLC) to control the expanding technologies, ranging from moving the pump motor, motor conveyors, grinders, until the system is a tool that is mass. PLC material is material that many complaints by students of Department of Mechanical Engineering FT-Unesa. This is due to the lack of learning devices are used so that learning becomes less favorable and become passive. This study aims to develop computer-based learning device mechatronics subject-oriented programmable logic controller directly on student learning Mechanical Engineering Department Unesa FT. This study was conducted in two phases. Phase I, the development of the learning refers to the design of the Model 4D Thiagarajan (1974), Phase II, trial learning in the classroom using a design of one group pretest-posttest design. The findings of the study: (1) an average score of 3.32 learning assessment tools (pretty good), (2) average scores on tests of learning implementation I of 3.59 (good) and trials II of 3.70 (both ), (3) student learning outcomes of cognitive and psychomotor aspects have achieved individually and classical mastery, (4) students showed a positive response to the stated learning tehadap interested, excited, and motivated to attend lectures mechatronics; activity of the most dominant college students are discussin /practices relevant to teaching and learning that is on trial I is 36.46% and trials II 38.19%. Based on the analysis of data, it can be concluded that the developed learning feasible for use in lectures mechatronics. Implementation of the computer-based learning mechatronics subjects PLC can improve the quality of teaching and learning, as students showed a positive response, implementation category learning and learning outcomes both cognitive and psychomotor aspects of students have achieved mastery individually and classical. Keywords: development, learning, mechatronics, computer, pl

    KESIAPAN DAN UPAYA SMK DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DARING DI ERA PANDEMI COVID-19 DI KABUPATEN GRESIK

    Get PDF
    Abstrak Interaksi antara siswa dan guru dalam tujuan untuk menuntut ilmu, mencapai keberhasilan siswa dalam mengembangkan kemampuan diri sebagai pondasi untuk kehidupan di masa depan serta mewujudkan cita-cita negara. Namun, akibat pandemi covid 19, interaksi antara guru dan peserta didik yang biasanya dilakukan secara berinteraksi dan berkumpul di dalam kelas, harus dilakukan secara metode lain yakni daring atau online. Penelitian dengan tujuan untuk menganalisis kondisi sekolah dalam menghadapi pembelajaran daring mulai banyak dilakukan. Dalam melakukan sebuah penelitian, instrumen penelitian yang berfungsi sebagai alat pengumpul data menjadi bagian penting untuk mendapatkan data yang valid. Jika instrumen penelitian yang dikembangkan masuk kategori tidak valid maka data yang dikumpulkan akan menjadi tidak sesuai dengan harapan yang ingin dicapai oleh peneliti. Penelitian ini berpegang pada tujuan untuk mengembangkan instrumen penelitian yang valid untuk mengumpulkan data penelitian berkaitan dengan kesiapan dan upaya SMK dalam menghadapi pembelajaran daring di Kabupaten Gresik. Penelitian ini masuk dalam kategori jenis penelitian pengembangan. Instrumen angket yang dikembangkan divalidasi oleh tiga validator untuk mendapatkan dan mengetahui validitas instrumen yang dikembangkan. Hasil dari penelitian ini adalah dihasilkan instrumen angket guru dan siswa untuk digunakan dalam mengumpulkan data tentang kesiapan SMK dalam menghadapi pembelajaran daring di Kabupaten Gresik. Validitas instrumen angket mendapatkan skor 3,4 dengan kategori sangat valid. Kata Kunci: Kesiapan, upaya, SMK, pengembangan, instrumen penelitian

    PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STAD PADA MATA PELAJARAN KDTM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI TPM 4 SMK NEGERI 7 SURABAYA

    Get PDF
    Abstrak Hasil data yang diperoleh di SMKN 7 Surabaya pada kelas XI TPM 4 tahun ajaran 2012/2013, guru masih menggunakan model pembelajaran konvensional.  Hal ini mengakibatkan hasil belajar siswa menjadi rendah, terbukti nilai siswa pada mata pelajaran KDTM belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal, dari 32 siswa hanya 10 siswa atau sebesar 31,25%. Peneliti mencoba melakukan penerapan model pembelajaran Student Teams Achievement Divisions yang dikembangkan oleh John Hopkin University yang terdiri dari 5 komponen utama, yaitu : presentasi kelas, kerja tim, kuis, skor perbaikan individual, dan penghargaan tim. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas  (Classroom Action Research) dalam penerapan ini menggunakan 2 siklus. Data hasil penelitian ini dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian dengan menggunakan model pembelajaran tipe  STAD untuk aktivitas kelompok mengalami peningkatan sebesar 90,47%, masuk pada kriteria prosentase sangat baik. Aktvitas siswa mengalami peningkatan sebesar 89,33%, masuk kriteria prosentase sangat baik. Hasil belajar setelah menggunakan Model pembelajaran  STAD mengalami peningkatan jumlah ketuntasan klasikal sebesar 100% dengan nilai rata-rata 82,6, dengan jumlah keseluruhan siswa 25 siswa. Model pembelajaran STAD mendapatkan respon yang positif dari siswa dengan nilai prosentase sebesar 84,06%. Hambatan penggunaan model pembelajaran STAD adalah terbatasnya ruangan dan kurang terbiasanya siswa untuk bekerja secara kelompok. Kata kunci  : Model pembelajaran Kooperatif, Model Student Teams Achievement Divisions,  Penelitian          Tindakan kelas.  Abstract Results the data obtained in SMKN 7 Surabaya XI TPM 4 academic year 2012/2013, teachers are still using conventional learning model. This resulted in student learning outcomes to be low, as evidenced by the value KDTM on subjects students have not reached Minimum Compelete Criterion, of the 32 students only 10 students or of 31,25%. Researchers try to do focussed learning Student Teams Achievement Divisions developed by John Hopkins’ University that consists of five main components, namely: team work, class presentations, quizzes, score an individual improvement, and team awards. This type of research is Research Action class (Penelitian Tindakan Kelas) in this application use 2 cycle. This research Data analyzed by qualitative descriptive method. Research results by using a model of learning type STAD for activity groups experienced an increase of 90,47%, the percentage of criteria very well. Student activity experienced an increase of 89,33%, enter percentage criteria very well. Learning outcomes after using the Model of learning has increased the number of ketuntasan STAD classical by 100% with an average rating of 82.6, with the total number of students 25 students. Model learning positive response STAD of percentage values for students with 84,06%. Barriers to the use of the learning model is limited and STAD less terbiasanya students to work in groups. Key words  : Cooperative Learning Model, the Model Student Teams Achievement Divisions, Research   Action class

    Enhancing Students Learning Outcomes and Creative Thinking Skills in Computer Numeric Control Subject Using Project-Based Learning Model

    Get PDF
    This study aimed to determine the effect of project-based learning on student learning outcomes and creative thinking skills in computer numeric control subjects at SMK KAL-1 Surabaya. This study used a quasi-experimental factorial research design with a 2-way ANOVA test technique. In this study, 66 students from class XI of the Mechanical Engineering Expertise Program were divided into experimental groups (n= 33) and a control group (n= 33). The instrument used in this research is in the form of test sheets and observations to measure the level of students creative thinking and their learning outcomes. This study found that student learning outcomes using project-based learning are significantly higher than students who taught using direct learning models in computer numeric control subjects. Furthermore, the learning outcomes of students who have a high level of creative thinking are significantly higher than those of students who have a low level of creative thinking. Moreover, there is an interaction between using learning models and creative thinking on three domains of learning outcomes (cognitive, affective, and psychomotor) in computer numeric control subjects

    Pengembangan Handout Proses Produksi Kerajinan Aluminium di Industri Untuk Mendukung Mata Kuliah Pengecoran di Jurusan Teknik Mesin UNESA

    Get PDF
    Mechanical engineering students at Unesa still face difficulties in relating the concept of casting to real-life applications in product manufacturing due to the lack of specific teaching materials related to the industry. This research aims to develop a handout on aluminum craftsmanship by synchronizing theoretical concepts from textbooks with industrial realities. The research adopts a research and development approach using the 4D development model: Define, Design, Develop, and Disseminate. The handout's trial is conducted online via Google Meet, involving 7 mechanical engineering students from Unesa as research subjects. The data analysis technique involves distributing expert validation questionnaires, student response questionnaires, and student learning interest surveys conducted after the handout trial. The research results indicate that the handout, as evaluated by experts, received scores of 0.7 for content, 0.823 for media, and 0.527 for language, with an average score of 0.68, indicating good expert validity. In the handout trial involving 7 students, the average student response score was 93%, categorized as excellent, and the average student learning interest score was 88%, indicating a high level of interest. Consequently, it can be concluded that the handout is suitable for student learning. Keywords: Handout, Casting, Model 4D.Mahasiswa mesin unesa masih kesulitan untuk mengaitkan konsep pengecoran dengan aplikasi nyata dalam pembuatan produk, dikarenakan kurangnya bahan ajar yang spesifik dan terkait dengan industri. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengembangan handout kerajinan aluminium dari hasil sinkronisasi teori teksbook dengan realitas industri. Jenis penelitian menggunakan penelitian dan pengembangan dengan model pengembangan 4D: define, design, develop dan disseminate. Uji coba handout dilakukan secara online lewat google meet, dengan subjek penelitian 7 mahasiswa mesin unesa. Teknik analisis data dengan cara menyebar angket validasi ahli dan angket respon mahasiswa serta minat belajar mahasiswa yang dilakukan setelah uji coba handout. Hasil penelitian, menunjukkan bahwa handout, menurut ahli, mendapat nilai dari aspek materi sebesar 0,7, media sebesar 0,823 dan bahasa sebesar 0,527, dengan nilai rata-rata 0,68, sehingga kriteria validitas ahli dalam kategori baik. Dalam uji coba handout dengan 7 mahasiswa, mendapat nilai respon rata-rata mahasiswa sebesar 93%, maka termasuk dalam kategori sangat baik serta dalam penilaian minat belajar mahasiswa mendapat nilai rata-rata 88%, maka masuk kategori sangat tertarik. Sehingga disimpulkan handout layak digunakan dalam pembelajaran mahasiswa. Kata Kunci: Handout, Pengecoran, Model 4D

    KESIAPAN GURU DALAM PEMBELAJARAN DARING SAAT PANDEMI COVID 19 PADA JURUSAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN OTOMOTIF DI SMK KAL 2 SURABAYA

    Get PDF
    Abstract The occurrence of the covid-19 pandemic and the implementation of large-scale social restrictions have an impact on learning activities, so learning must be carried out online. So the purpose of this research is to analyze the readiness of SMK KAL-2 Surabaya teachers in online learning activities during a pandemic. This research uses descriptive qualitative research, research data collection methods, namely observation, documentation interviews and distributing online questionnaires via google forms to 4 teachers, 9 students and 9 parents of TKRO students at SMK KAL-2 Surabaya as respondents, supported by various literature that has been obtained and reviewed previously. The data analysis technique used in this study is a triangulation analysis consisting of 3 components, namely data reduction, data presentation and conclusion drawing. The results of this study are 58.3% of teachers are ready to implement online learning, reinforced by the results of questionnaires by students and parents of students, namely 52.2% of students and 53.7% of parents of students stated that they were ready to implement online learning. but the value is quite low this is due to teachers experiencing obstacles to reducing physical and psychological health conditions, teachers are also less skilled in the use of technology, so students have difficulty in understanding the material delivered by the teacher, which has an impact on student learning scores decreasing. Keywords: readiness, online learning, teacher.Abstrak Terjadinya pandemi covid-19 dan dengan diterapkannya pembatasan sosial berskala besar hal tersebut berdampak pada berlangsungnya kegiatan pembelajaran, sehingga pembelajaran harus dilaksanakan daring. Maka tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisa kesiapan guru SMK KAL-2 Surabaya dalam kegiatan pembelajaran daring ketika pandemi. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif, metode pengumpulan data penelitian yaitu observasi, wawancara dokumentasi dan menyebarkan kuisioner online melalui google formulir kepada 4 guru, 9 siswa dan 9 orang tua siswa dari TKRO di SMK KAL-2 Surabaya sebagai responden, didukung dengan berbagai literatur yang telah didapatkan dan dikaji sebelumnya. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini merupakan analisis triangulasi yang terdiri dari 3 komponen yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini yaitu 58,3% guru siap melaksanakan pembelajaran daring, diperkuat dengan hasil kuisioner oleh siswa dan orang tua siswa yaitu 52,2% siswa dan 53,7% orang tua siswa menyatakan siap melaksanakan pembelajaran daring. namun nilai tersebut cukup rendah hal tersebut disebabkan karena guru mengalami kendala penurunan kesehatan kondisi fisik dan psikologi, guru juga kurang terampil dalam penggunaan teknologi, sehingga siswa mengalami kesulitan dalam pemahaman materi yang disampaikan oleh guru berdampak pada nilai belajar siswa menurun. Kata Kunci : Kesiapan, pembelajaran daring, guru
    corecore